Jurnal Fasilitator Matrikulasi Pekan 1

Hari itu dimulai kelas Matrikulasi Batch 7. Banyak sekali keinginan terlintas di benak saya, saya mau ini, saya mau itu. Persiapan dimulai dari hati, bahwa itu sudah diniatkan, ingin sekali menjadi Fasilitator untuk dapat membersamai peserta agar mereka pun dapat menemukan misi peradaban mereka masing-masing.

Saya tahu saya masih belajar, banyak sekali pembelajaran selama training, terutama dalam pembelajaran The Power Of Question menentukan saya untuk menjadi Fasilitator seperti apa nanti. Saya ingin belajar banyak juga disini bersama peserta.

Dari persiapan memasuki kelas, saya pun dapat pengumuman terpilih, alhamdulillah, dan saling menghubungi walas untuk segera bersinergi. Ketika hari itu, saya dan walas pun langsung membuat perencanaan masuk dan walas meminta saya juga membuat kejutan untuk mereka. Wah sebuah tantangan berat, tapi saya pun ingin menjadikan suatu motivasi agar membuat bonding kami semakin erat.

Dari pemikiran tersebut sayapun terlintas membuat ice breaking dengan quiz bertema Yuk Menemukan Namamu, ketika sudah menemukan namamu langsung katakan disini. Masalahnya adalah saya harus membuat puzzle. Sulit? Tidak saya mengerjakan di pagi hari sebelum mulai perkenalan, padahal sebelumnya saya masih dalam perjalanan mudik dari Yogyakarta ke Tangerang. Sempat menunda Tugas NHW Fasilitator terakhir. Di sela-sela itu juga dalam perjalanan, saya banyak membaca dan mereview kembali materi-materi Matrikulasi dan poin-poin setiap materi. Saya membuat tujuan dari setiap Materi itu sendiri, apa yang ingin dicapai untuk para peserta Matrikulasi.

Dan tibalah di hari dimulainya Hari pertama memasuki Kelas Matrikulasi.Saya mulai dari penyambutan mereka. Sungguh tidak menyangka bahwa saya menerima banyak hadian dari mereka. Apa itu hadiahnya ?

Hadiah mereka untuk saya, Saya kompilasi kan aliran rasa mereka.
Ada 6 aliran rasa yang dihadiahkan untuk saya satu berupa video. Untuk video cukup sulit diupload. Tapi disini saya sangat terharu sekali dengan semua ini. Saya belum memulai tapi hadiah yang mereka sungguh banyak dan bermakna. Surutkah? Tidak malah makin membuat saya bersemangat untuk memulai kelas.

Mereka punya kejutan tentu sayapun juga punya. Ini dia kejutan ala ice breaking dari saya.

Menantang buat mereka sekaligus mencairkan suasana kelas. Langsung ramai, dan saya minta ini dikumpulkan sekalian saya ingin belajar dalam Google Classroom. Sekali dua pulau terlampaui. Belajar simulasi nilai, dan memberikan feedback. Tapi Feedback ini jujur loh dari saya.

Setelah itu dimulailah kelas Materi Martrikulasi di hari pertama di hari selasa. Saya udah membuat poin-poin dari Materi Adab Menuntut Ilmu, yaitu

  1. Kita udah sering dengar kalau ilmu adalah prasyarat untuk amal dan merupakan pembuka pintu ilmu dari semua
  2. Adab itu kaitannya dengan akhlak. Akhlak itu ditularkan melalui perilaku suri teladan
  3. Bertujuan untuk mengajak kita semua agar memperbaiki akhlak terhadap ilmu sebelum melanjutkan ke materi selanjutnya.

Setelah memberikan materi serta melihat pencapaian dari Tujuan Materi ini, alhamdulillah langsung lanjut memberikan NHW. Sayapun membuat poin utama dalam tujuan dari NHW ini, yaitu

  1. Menemukan jati diri
  2. Menemukan Ilmu yang sesuai passion
  3. Menemukan Strong Why dari ilmu yang dipilih
  4. Merancang strategi untuk memperdalam ilmu yang dipilih serta membuat perencanaan ke depan
  5. Membantu menemukan proses belajar mereka untuk menemukan tujuannya masing-masing

Itulah poin-poin utama yang saya inginkan dari para peserta matrikulasi. Apakah berhasil? Prosesnya cukup mudah dengan bantuan The Power Question serta pelampung dan donat dari kelas Matrikulasi. Sayapun membuat Jurnal Fasilitator

Ini saya buat jurnal berdasarkan PDCA di Materi 1. Sungguh membantu untuk membuat langkah selanjutnya dalam memberikan materi berikutnya.

Dan tak lupa saya juga memberikan momen refleksi untuk teman teman ketika mendapat cemilan. Saya kembali memberikan pertanyaan untuk mendapatkan refleksi setelah diberinnya materi 1. Ini dia refleksi mereka.

Ye
Setelah menerima refleksi mereka saya berencana akan mengajak kembali mereka untuk memberikan feedback di materi selanjutnya dalam rangka mendapatkan tindakan evaluasi untuk jurnal saya.

Alhamdulillah berharap jurnal fasilitator 5 hari ini berjalan sesuai rencana walau belum dikatakan berhasil. Saya harus lanjutkan kembali tugas, tentunya dengan memberikan semangat serta Booster yang terbaik untuk mereka. Semua prinsip dari IP ini selalu diingatkan yaitu Semua Guru Semua Murid, semua boleh kecuali yang tidak boleh (Dikaitkan dengan CoC, Semua adalah proses, dan Ibu Profesional adalah Ibu Pembelajar yang membuat masalah menjadi Tantangan.


#jurnalrefleksifasilmiipb7
#fasilitatormatrikulasi
#fasilmatrikulasiiip
#jrfmiipb7sesike1

Back To Routine

Sebenarnya, dari kemari waktu kita menginap di rumah bu mertua. Kakak sudah sakit, demam. Kita ajak anak kesana agar suasananya nyaman dan itu keinginan kakak.

Dan setelah jumat kemarin ke dokter untuk ke dokter dan cek darah karrna sudah 5 hari demam, maka kami cek darah dan hasilnya infeksi virus dan trombosit turun. Kalau terus turun ini adalah DB tapi kata dokter, kakak mau makan? Kaka bilang mau. Dokter pun berucap sudah tidak apa-apa bu, kaka akan cepat sembuh InsyaAllah turun panasnya besok. Makan dan minum yang banyak. Itu pesannya.

Alhamdulillah, berkat pesan dokter, kakak lamgsung minta makan siang dan makan malam pun dengan cepat. Esoknya panas kakak tidak naik lagi. Stabil suhunya.

Akhirnya pula bisa kembali beristirahat di rumah. Setelah kemarin menginap di rumah utinya. Di rumah, kakakpun kembali ceria dan mulai melakukan kembali hal yang disukai ?.

Saya melihat kakak senang sekali dengan pensil warnamya untuk membuat beragam goresan. Apakah itu fitrahnya? Belum tentu tapi kami siap selalu untuk membantu kakak menemukan perannya dalam peradaban

Sekali membuat goresan sudah dapat 2-3 kertas penuh dengan gambar imajinasinya.

Saya biasanya membuat portofolio hasil goresan tangan kaka. Dari awal hanya bisa membuat garis lurus kemudian lingkaran dan sekarang hasilnya dapat melanjutkan beragam macam bentuk goresan warna penuh cerita. ?

Kasih Ibu Tak Pernah Pudar

Apakah kalian pernah mendengar lagu ini?

Lagu yang selalu dinyanyikan ibunda kita.

Lagu yang memang diciptakan untuk anak-anak.

Lagu abadi sepanjang masa.

Coba mari kita senandungkan lagu tersebut bersama-sama.

Kasih ibu, kepada beta
tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi, tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia

Lagu terkenal dan penuh makna dengan curahan hati dan kasih sayang ibu sepanjang masa, sepanjang tahun, sepanjang hari. Tidak pernah pudar dilekang oleh waktu. Kasih Ibu ini selalu diberikan kepada anandanya tanpa pernah meminta ataupun membalas dari sang ananda. Kasih Ibu layaknya Sinar mentari di sepanjang hari tanpa henti menyinari bumi. Begitulah kasih sayang seorang Ibu tak pernah pudar.

Ketika menulis ini, menulis dengan tema “Ibu Profesional Nurturing Family” mengacu pada lagu ini. Ya, Ibu. Mengingat jasa seorang Ibu, mengingat juga Ibunda saya sendiri. Sosok Ibunda mengajarkan saya kembali bahwa Ibu adalah segalanya dalam hidup ini. Perjuangan Ibu mengandung selama 9 bulan membawa kehidupan baru, belum lagi teringat akan perjuangan proses melahirkan. Begitu dekatnya dengan sang Illahi, mengorbankan dari jiwa ruh sang ibu sendiri. Proses yang begitu takjub dan indah yang tidak akan pernah bisa dilupakan dan kemudian dilanjutkan dengan menyusui. Proses ini membuat Ibu tidak dapat mengurus dirinya sendiri, karena tiap menit, tiap jam bayi menangis karena lapar, haus, dan mengantuk mengharuskan Ibu senantiasa untuk menggendong dan meninabobokan bayi kembali. Belum lagi proses menyusui, momen akan kedekatan intim dengan bayi, mencium bau harum bayi akan ASI, kemudian adaptasi siklus tidur dengan jam-jam malam menyusui, luka dan perih akan menyusui. Sungguh perjuangan Ibu itu tak pernah akan ada obat gantinya. Ibu, bagi saya memberikan saya kesempatan tiada duanya untuk terus melakukan yang terbaik dan berbakti kepadanya.

Bagaimana caranya menjadi Ibu seutuhnya seperti Ibunda saya dan berhasil menyimpan di dalam memory anak sehingga semua ladang ilmu yang kita berikan tak terputus? Itu misi awal saya belajar berperan menjadi seorang Ibu yang bersungguh-sungguh didalamnya. Apakah hal ini mudah? In Your Dream, itu kata teman saya. ITU TIDAKLAH MUDAH. Ternyata saat saya mulai berproses menjalaninya sungguh banyak tantangan yang hampir membuat saya terhenti. Saya pun menyadari bahwa untuk menjadi Ibu yan hebat hingga menghasilkan anak yang hebat, sayapun harus melebur dan menyelam lebih dalam lagi sehingga nantinya siap menerima kondisi tantangan untuk menjadi Ibu Profesional yang seutuhnya.

Saya pun bertemu Komunitas Ibu Profesional yang memberikan saya kuncinya. Kunci yang akan membuka jalan saya untuk menjadi Ibu kebanggaan keluarga. Ibu yang disayang oleh anak dan suami, Ibu yang dapat membuat anak-anak dan suamipun bangga akan KITA. Saya pun teringat kembali dalam suatu kelas Matrikulasi. Sesosok Ibu yang mengalami disorientasi informasi akan peranan Ibu yang sesungguhnya. Dari sana membuka insight baru yang awal penuh dengan tangisan menerima diri saya seutuhnya, belajar cinta diri sendiri, dan bersyukur dengan segala potrensi yang kita punya, sampai akhirnya rona bahagia terpancar dalam diri saya. Saya mampu menyusun visi dan misi keluarga, yang membuat suami bangga dan anak-anak pun bahagia ketika saya membersamai mereka.

Ibu Profesional, membuat saya mengambil langkah maju tanpa henti untuk beristirahat. Teringat Value Ibu Profesional salah satunya yaitu Never stopped running, THE MISSION ALIVE. Saya menyadari bahwa saya sebagai seorang Ibu dan Istri ingin terus belajar, meraih misi dengan suka cita yang dapat sejalan dengan passion saya. Saya berani mengambil keputusan terpenting dalam hidup saya bahwa ini adalah untuk kemaslahatan keluarga dan lingkungan di sekitar saya. But wait….
tunggu sebentar… Saya pun berpikir ketika menerima banyak informasi baru tergabung saat itu, saya pun layaknya karang diterjang ombak tanpa henti, Jika terus seperti itu, sayapun kan hancur lebur sebelum saya memilah-milah tsunami informasi. Coba ganti peran. Coba menjadi Masinis Kereta Api tanpa henti yang hanya berhenti ketika sampai tujuan, tidakkah kita seharusnya merasakan indahnya menikmati pemandangan dan suasananya dalam menjalani suatu prosesnya. Betul saya terus maju, tapi adakalanya berjalan pelan lambat maju ke depan dengan pasti supaya dapat berjalan beriringan bersama keluarga yang kita cintai, sehingga apa yang ingin kita capai pun akan dapat dilakukan selebrasi kegembiraannya bersama-sama.

Layaknya perjalanan dalam kereta ini adalah sebuah proses menyelesaikan misi, pasti akan ada banyak kisah yang ditemui ketika kereta dapat terhenti di tiap stasiun. Just feeling it, diam dan tenang untuk resapi semua perjalanan tersebut. Tajamkan indera dan kepekaan untuk mendengar semua cerita ilmu yang bersumber untuk memulai Adab menuntut ILMU yang baik, tajamkan indera dan kepekaan untuk melihat sukacita bagaimana diri ini menjalani proses dan solusi untuk menghadapi tantangan di depan dalam keluargaku, tajamkanlah indera dan kepekaan untuk membiasakan diri berkata hal-hal yang produktif demi keberhasilan mencapai proses misi kehidupan. Yang pasti sayapun tahu dan menyadari bahwa setiap langkah perjalanan itu dibuat akan memiliki arti dan makna dalam kehidupan saya sendiri.

Dari belajar menikmati prosesnya, Ibu profesional pun memberikan arti bagi saya bahwa pembelajaran Ibupun sama tak lekang oleh waktu, tak pernah pudar, layaknya kasih sayang seorang Ibu kepada anaknya. Teringat hal ini pun membuat saya berpikir bahwa anak yang diberikan oleh Illahi merupakan suatu amanah juga memilki fitrahnya dan misinya dalam peran kehidupan ini. Teringat kembali lagi suatu prosa Kahlil Gibran,

Anakmu itu bukan milikmu,

Mereka adalah putra-putri kehidupan yang rindu pada dirinya.

Lewat kau mereka lahir, tapi bukan dari engkau.

Meski mereka bersamamu, mereka bukan hakmu.

Berikan kasih sayangmu, namun jangan paksakan kehendakmu.

Kasih sayang ibu tak pernah ada batasnya, tapi jangan pernah kita memaksakan keinginan kepada anak demi tercapainya proses misi keluarga. Dari Ibu Profesional pun saya belajar bahwa fitrah anak itu murni pemberian dari Allah. Tugas Ibu adalah menemukan dan menumbuhkan semua potensinya, serta memperkuat moral character sang anak karena character ini akan tertanam selama dalam hidupnya.

Dont teach me, I LOVE TO LEARN. Pesan Value di akhir ini mengirimkan pesan kepada saya untuk terus belajar karena ilmu pengetahuan itu akan terus berinovasi mengikuti perkembangan zaman. Teringat hadist Rasulullah : Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. So. Please. Dont Stop. Menjadi Ibu adalah proses belajar tanpa henti. Better than Never, agar suatu hari nanti peranan hidup kita sebagai seorang IBU menjadi bukti NYATA akan kasih sayang kepada anak tanpa batas.

Sebuah keinginan untuk menulis kupersembahkan untuk http://ibuprofesionalasia.blogspot.com/ dalam merayakan
#IbuProfesionalASIA dan #1stAnniversaryIPAsia

Bermain di Rumah Uti

Dari hari Rabu, kami menginap di rumah uti. Disini anak-anak request senang sekali, terutama si kakak. Kakak kangen utinya dan memang kondisinya masih kurang fit, untuk mengajak bermain aktivitas seperti biasa di rumah kemarin dengan Montessori, anak-anak lagi tidak ternormalized.. huhuhu.. So, memang jadwalnya hari ini outing, karena kakak sakit jadi tidak bisa eksplorasi Yogya kamipun outing ke rumah uti.

Karena kakak sedang tidak fit, sedangkan adik tetap semangat. Alhamdulillah semangat untuk bermain dan beraktifitas sederhana dengan membawa buku gambar pun disenangi oleh anak-anak. Dan ini saat adalah ajakan breakfast. Saya dan suami memang membiasakan anak untuk belajar mandiri sejak kecil, apalagi soal makan. Walau awalnya prosesnya sungguh luar biasa, tapi hasilnya amat memuaskan. Dari awalnya makan sendiri lihat nasi di bawah meja sungguh buat hati menangis tapi saya sadar ini proses kemandirian, biarkan anak makan sendiri darisanalah anak akan belajar dengan sendirinya.

Selalu pas jadwal makan, sayapun berusaha bertanya kebutuhan kakak dan adik, apakah mereka berdua sudah lapar? Karena ini di rumah uti, memang wajib makan di atas kursi dan makan di ruang makan bersama. Anak-anak pun memang senang menggemari duduk di atas kursi makan. Mereka pun berproses ambil makan sendiri, walau untuk adik Ibu selalu bantu mengambil nasinya. Setelah itu pun meereka duduk di kursi masing-masing dengan nikmatnya makan siang. Alhamdulillah.. Untuk kakak, walau sakit tetap mau berusaha makan walau sedikit.

Semangat Kakak, sehat ya…
Alhamdulillah, laper ya dek?

Tapi tahu tidak teman-teman, walau kakak sakit, tapi nyatanya tetap meminta untuk cuci piring sendiri. Yup dari Montessori inilah juga kakak makin inisiatif belajar untuk self skill di rumah. Salah satunya yaitu mencuci piring, dan ini meringankan tugas ibu lohh… Salah satu fitrah anak belajar dan adab, kakak pun disini mnerima tanggung jawab mencuci piring dengan hati senang.

Yuk Mengenal Talents Mapping

ini adalah salah satu contoh ST 30. Bagaimana membacanya ? Kuy simak.

Pertama sebelum membacanya, mari kita mengenal dulu apa si Talent Mapping ini? Apa fungsinya?

Talents Mapping ini adalah salah satu cara menemukan bakat dalam diri kita. Seperti yang kita ketahui ya, setiap individu memiliki karakteristik unik dalam dirinya, they are spesial and unique. Ketika mengetahui ini, pasti kita pun mengingat sang pencipta yaitu Allah yang telah memberikan kita bakat yang teristimewa yang memang inilah alasan kita diciptakan di muka bumi ini. Allah pasti memiliki maksud dan tujuan menciptakan kita dengan berbeda-beda, kehusunya adalah bakat atau potensi diri kita. Nah disini saya bertanya kepada diri sendiri dan teman-teman apakah Kita sudah memahami dan mengenali diri kita sendiri?

Ketika kita mengenali potensi diri kita, saya yakin kita pun pasti memiliki kekuatan dan kelemahan. Dua sisi ini selalu ada dan bertolak belakang. Kita pun pasti memikirkan kelamahan kita yang dianggap sebagai keterbatasan dalam diri kita. Padahal dengan memahami potensi diri kita, seharusnta kita pun pasti bisa mengatasi kelemahan kita itu dengan fokus pada kekuatan dan siasati kelemahan.

Salah satu mengenali potensi diri kita, ada salah satu alat assesment yang dapat digunakan, yaitu www.talentsmapping.com. Hasil assesment TALENTS MAPPING ini dapay dipadukan dengan Personal Strength Statement dan Strength Typology. Tapi bukan berarti inilah bakat saya. Assements ini dapat menuntun kita untuk mengenali potensi diri kita yang terdalam. tapi hal ini dapat berubah jika ternyata cara pandang dan pemahaman kita terhadap diri kita pun telah berubah.

Berhubungan dengan belajar di kelas Matrikulasi nanti, asseement ini akan menuntun kita lebih mengenal personality kita yang tentunya akan meningkatkan produktivitas kita dalam memahami visi misi hidup kita yang bisa sejalan dengan passion kita.

Back to Up dari gambar di atas, saya mendapatkan screenshots hasil Assement ST30. Cara membacanya adalah kita harus mengenal warna dalam ST30 ini dan tiga dimensi pembentuk minat.

arti warna dalam ST 30
tiga pembentuk dimensi

Yuuk simak cara membacanya gaess…..

Untuk mengetahui Strength Cluster dilihat dari Cluster aktivitas mana yang banyak memiliki warna merah menandakan kita memiliki potensi kekuatan pada Cluster aktivitas tersebut. Di area Networking menandakan potensi kekuatan dari Otak Kanan Bawah yang mempunyai sifat untuk menolong dan mengembangkan. Disini banyak memiliki warna merah yang dominan yaitu Communicator, Motivator, dan Educator. Tanda merah dominan juga terdapat Generating Idea yang menandakan potensi kekuatan otak kanan atas yaitu Creator, Marketer, dan Visionary. Dan ada sebagian kecil di Headman di otak kanan bawah yang mencirikan memiliki potensi memimpin/ mempengaruhi dengan Commander.

Warna merah dalam hasil tes ini menunjukkan kekuatan dominan yang kita miliki. Jadi hasil tersebut memberitahukan bahwa warna Merah menandakan peminatan pada suatu aktivitas didukung dengan potensi bakat yang Kita miliki. Ini adalah perpaduan warna terbaik dimana antara potensi bakat dan minat menguatkan potensi kekuatan ada di Commander, Communicator, Creator, Educator, Marketer, Motivator, Dan Visionary.

Dari Potensi yang terlihat ini merupakan Personal Branding yang berarti seseorang memiliki potensi yang sangat sesuai dengan dirinya, yaitu

1. Communicator artinya Seseorang yang pandai berkomunikasi dalam hal menghubungkan suatu informasi.

2. Motivator artinya Seseorang yang juga dapat mempengaruhi orang lain untuk bangkit semangatnya serta tertarik melakukan sesuatu sebaik mungkin

3. Educator artinya Seseorang yang mampu mengedukasi, atau berperan merencanakan dan mengarahkan pendidikan.

4. Creator yaitu Seseorang yang senang akan menciptakan sesuatu, seperti penulis, ilmuwan, dll

5. Marketer yaitu Seseorang yang mampu memikirkan strategi promosi untuk mempengaruhi oranglain agar mampu membeli dalam jumlah yang banyak

6. Visionary yaitu Seseorang yang mampu melihat langkah jauh ke depan melampaui cakrawala

7. Commander yaitu Seseorang yang mampu memberi perintah, kadang memaksa serta berani menghadapi masalah secara langsung

Dari semua perpaduan potensi di atas, menggambarkan seseorang yang memiliki skill kemampuan bersosialisasi serta persuasi. Banyak memiliki ide berwawasan ke depan yang dilaksanakan penuh dengan perencanaan yang amat matang. Ketika menghadapi tantangan berani berhadapan langsung serta mengambil inisiatif dalam mengambil keputusan sebagai seorang Leader.

Untuk potensi yang berwarna Kuning menandakan kita memiliki kesempatan untuk mengembangkan kemampuan untuk lebih keras lagi karena secara bakat dan minat bisa saling mendukung dan melengkapi yaitu Ambassador, Seller, Designer, Strategist, Journalist, dan Interpreter

Untuk potensi yang berwarna Putih menggambarkan aktivitas yang ditandainya bukan merupakan potensi kekuatan kita dan bukan pula aktivitas yang kita minati. Namun aktivitas-aktivitas itu bukan pula merupakan kelemahan kita yaitu Treasurer, Explorer, Administration, Synthesizer, Arranger, Selector,dan Caretaker

Potensi berwarna abu menandakan potensi tersebut tidak didukung dengan potensi bakat yangkita miliki yaitu Server, Distributor, Quality Controller, Producer dan Analyst.

Untuk berwarna Hitam menandakan potensi kelemahan kita yang TIDAK kita miliki yaitu Evaluator, Mediator, Operator, Restorer dan Safekeeper. Potensi ini merupakan kelemahan kita yang membuat kita akan merasa tidak nyaman dalam melakukan aktivitas dalam ranah ini.

  1. Evaluator artinya Seseorang yang mampu melakukan studi mendalam dan membuat kesimpulan mengenai sesuatu
  2. Mediator artinya Seseorang yang mampu menengahi suatu masalah dan
    menyelesaikan konflik antar pihak-pihak yang bertikai
  3. Operator artinya Seseorang yang dapat mengoperasikan dan menjaga mesin-
    mesin, instrumen atau peralatan lain.
  4. Restorer artinya Seseorang yang mampu mengembalikan sesuatu kepada kondisi
    semula/normal atau menjadi lebih baik
  5. Safekeeper artinya Seseorang yang melindungi keselamatan/keamanan
    sesuatu/seseorang dari bahaya rusak, hilang atau pencurian.

Kelemahan dari gambar di atas, menggambarkan seseorang yang sangat lemah terhadap pertikaian yang berhubungan orang lain, walapun tadi memiliki potensi sebagai Communicator dan Commander. Banyak memiliki ide dan perencanaan ke depan tapi kurang dalam memberikan kesimpulan yang signifikan. Lemah sekali berhubungan dengan perbaikan-perbaikan alat elektronik karena kurang paham bagaimana mengoperasikannya serta sulit mengingat untuk mengembalikan suatu barang pada tempatnya sehingga seringkali banyak barang hilang atau rusak karena kurang dapat menjaga barang kepunyaan milik pribadi.

Naah, setelah mengetahui tiap warna dari potensi kekuatan kita yang paling kuat hingga lemah, pastikan untuk warna merah lihat diri kita apakah merasakan potensi tersebut dan jika dikerjakan terus menerus menghasilkan produktivitas yang amat besar. Dan pelajari juga untuk warna hitam dan merasakannya bagaimana kita lemah dalam potensi tersebut, selalu mencoba hindari untuk potensi di warna hitam. Tapi dari semua itu, ingatlah selalu bahwa hidup dan peran kita ini memiliki fitrah dan misi dalam kehidupan, jika sudah menemukannya, jalankan dengan sungguh-sungguh sehingga kita bisa terus berkontribusi dan berproduktivitas sebanyak-banyaknya pada diri, keluarga dan lingkungan. Ingat, FOKUS PADA KEKUATAN dan SIASATI KELEMAHAN.

Montessori at Home

Ini adalah salah satu jadwal rutinitas kami di pagi hari, kebetulan saya belajar montessori dan langsung mempratekkan di rumah. Saya percaya di Montessori ini anak dengan sendirinya akan tumbuh belajar mandiri, curious, detail, karena itu sudah fitrah dalam anak.

Maka saya pun tak lupa menyetting rumah seperti dalam prinsip Montessori. Menyetting atau Prepared Environtment ini sangat penting karena memberikan kebutuhan anak dalam keteraturan dalam hidupnya. Dengan ini pula, saya hanya berperan sebagai fasilitator ketika anak bermain montessori dan memiliki kepekaan terhadap kebutuhan anak. Peran yang sangat enjoying buat saya.

Ini adalah salah satu kegiatan kami bermontessorian di rumah.

Ini adalah ketika adik bermain sendiri dengan asiknya. Alhamdullillah adik sudah mengenal alas kerja
Ini adalah kakak bermain montessori yang disesuaikan dengan sensitive periode kakak

Merawat Hamster



Mulai kembali jadwal merawat kandang Hamster. Tujuan kami pelihara hamster ini adalah agar kakak dan adik belajar menyayangi dan tanggung jawab memeliharanya. Di sini juga ada peran kami sebagai orangtua untuk mencontohkan bagaimana merawatnya. Dari membersihkan kandang, memberi makan, buat rumah hamster, atau mainan hamster dari kardus atau botol aqua.




Sangat menyenangkan merawat hamster bagi anak-anak, hamster sudah mereka anggap teman dan sahabat yang setia menunggu di rumah jika kami keluar jalan-jalan dari rumah. Anak-anak langsung menyambut hamster mereka ketika pintu rumah baru saja dibuka dengan teriakan memanggil para hamster.. Aktivitas seru…




Selain itu, fitrah anak ini juga kami tumbuhkan untuk belajar berempati dan bertanggung jawab. Ini adalah salah satu tujuan dalam misi keluarga kami. Teringat, ketika ingin berdiskusi setelah membaca banyak buku cerita, dan kakak pun berujar ibu ayah kapan kita bisa memelihara binatang. Maka sebelum kami beli binatang, kami tanamkan rasa tanggung jawab mereka melalui cerita atau mendatangi pasar satwa, tapi belum kami belikan. Hingga pada akhirnya, mereka siap kami pun bersama-sama ke pasar satwa untuk memilih salah satu binatang, kami berikan pilihan antara kucing, kelinci atau hamster. Dan kakak setuju untuk pelihara hamster. Kami ajak kaka dan adik untuk memilih 2 hamster, kakak memilih betina dan adik memilih si jantan.




Proses merawat binatang ini sudah kami jalani 3 bulan, sampai kami semua juga belajar bersama, terutama ayah dan ibunya langkah-langkah merawat hamster. Kami berhasil menkawinkan jantan dan betina tersebut hingga akhirnya hamster betina melahirkan bayi-bayi hamster. Subhanallah mereka semua menikmati prosesnya.




Ini adalah ketika mereka belajar merawat kandang binatang hamster dan membersihkannya..




Jalan-jalan Minggu



Di hari Minggu kemarin, setelah berkencan berdua sama mbak, kami sekeluarga menginap di rumah Mertua, tak jauh sebenarnya dari rumah saya. Rencana memang akan menginap, karena ini request dari kakak dan Utinya. AKhirnya direncanakanlah malam minggu kami menginap, dan esok jalan-jalan bersama.

Rencana awal kami yaitu sarapan Soto kemudian jalan – jalan hingga mencari makan siang bersama. tetapi hal itu tak terjadi buat anak-anak kami, karena anak-anak kami bangun jam 1/2 6 pagi, jam 6 pagi sudah minta sarapan di rumah. Mereka bilang mereka lapar. Well, Ibu yang sigap dengan sedia request kakak dan adik yang masuk akal maka saya layani untuk sarapan duluan, jika masih lapar boleh makan soto disana. Jika masih lapar.

Anak-anak pun makan dengan lahap, sungguh bahagia jika anak sudah sarapan pagi,m tugas mamak selanjutnya adalah memastikan anak siap2 mandi dan menunggu ayah, ibu, uti dan akungnya siap-siap untuk sarapan Soto. Ketika kami menunggu, ternyata datang kakak ipar berserta anak-anak. Mereka semua adalah sepupu untuk kakak dan ada yang seumur. Kami semua pun membahas setelah makan soto akan kemana, kami berencana pergi ke Wonosari tempat taman asik untuk anak-anak duduk dan berlari.

Family gathering menjadi menyenangkan ketika banyak orang yang akan ikut. Anak-anak kami pun bahagia dengan ajakan ini. Wajah mereka bersemangat karena bisa pergi bersama-sama uti, akung dan sepupunya.

Hikmah famgath ini adalah menambah anak-anak pengetahuan tentang alam sekitar, makin mendekatkan uti dan akung beserta sepupu. Karena sebelumnya kami tinggal di Jakarta jauh dari rumah uti yang di Yogya










Wajah Cerah Kakak

Hari-hari berlanjut, ketika kemarin memperhatikan dan mengamati kegiatan adik, sekarang adalah giliran kakak untuk diperhatikan. Kebetulan sekarang adalah jadwal ngedate Kakak bersama Ibu. Kami, saya dan suami merencanakan ini untuk mempererat bonding khususnya Ibunya. Iya saya sendiri, kenapa ?

Di Bulan Desember kemarin adalah saat masa – masa penyapihan untuk adik, kami berdua sedang fokus untuk adik, walaupun kakak tidak terlupakan, suami saya pun selalu menyempatkan membersamai kakak, ketika adik dalam proses menyapih. Alhamdulillah proses cepat dan Weaning With Love pun berhasil. Adik sekarang lepas nenen, tapi penggantinya ketika tidur adik musti dipeluk sang Ibu. Hal ini menimbulkan pertanyaan kepada kakak, kenapa adik waktu tidur dipeluk dan digendong dulu.

Kamipun berhasil kembali membuat pengertian kepada kakak bahwa adik butuh adaptasi. Kakak pun segera membantu proses adaptasi tersebut. Hal ini menyebabkan waktu khusus Ibu membersamai kakak berkurang. Oleh karena itu, saya dan suami pun berencana mempererat bonding kembali serta sebagai hadiah untuk kakak berduaan sama Ibu dan berjalan-jalan berdua.

Akhirnya hal tersebut pun berhasil dilaksanakan. Sore Sabtu kemarin kakak saya ajak ke KFC yang ada playground. Kami akan bermain selama sejam saat makan kaka saya ajak untuk bertemu dengan teman-teman ibu dari kelas Calon Fasil Matrikulasi dari Surabaya. Kencan kami berhasil selama sejam, kakak senang luar biasa bermain sendiri, tanpa harus menjaga adik. Dia mengeluarkan segala emosinya melalui playground yang penuh tantangan dengan keberanian yang amat sangat disenanginya.

Playground tersebut memiliki area panjat yang cukup menantang, jika bersama adik dia pun tidak bisa bermain dengan ekplor karena menjaga adik, disini bermain sepuasnya. dan saya sungguh bahagia melihat wajah kakak berbinar-binar kembali. Ternyata memang adakalanya peran kakak pun terbatas, tidak selamanya harus bermain bersama adik. Adakalanya kakak ingin bermain puas sendiri tanpa harus khawatir.

Dan sungguh ini dijadikan pelajaran yang amat sangat berharga buat saya dan suami, karena kadangkala anak pertama dianggap bahwa harus memiliki peran mental yang amat sangat untuk mendukung perkembangan adik, tapi nyatanya kakak pun juga punya peran sendiri yang harus ditumbuhkan sebagai dirinya sendiri bukan sebagai seorang kakak. Terimakasih ya kakak, anak ibu dan ayah yang cantik sudah memberikan kebahagiaan buat Ibu tersendiri, menjadi Kakak membanggakan.

We are proud of you Kakak

Setelah ngedate bareng Ibu, kaka diajak ngedate ketemu teman-teman Ibu, Kakakpun makin senang dan gembira


#Fitrah-Home based Education
#Training.Calon.Fasil.MIIP#7
#Ibu.Mendidik.dengan.Nurani

Goresan Kecil Adik Aslan

Bersyukur saya menikmati peran dan proses seorang ibu yang memiliki 2 anak di rumah. Aku bersyukur memiliki mereka. They adorable and exactly unique. Mereka tidak ada duanya daripada yang ada di dunia ini. Dengan aktivitas bermain bersama mereka tentunya sangatlah menjaga keseimbangan hidup saya selama ini. Apakah itu?

Keseimbangan passion saya adalah mengajar dan fitrah saya sebagai seorang Ibu. Kelebihan saya yang merupakan lulusan backgroun PAUD, mengajarkan saya untuk lebih peka kepada kebutuhan anak. Dan itu adalah ilmu yang sangat saya syukuri selama ini. Tapi bukan berati saya tidak terus belajar, saya terus belajar hingga akhirnya menemukan arti Fitrah Base Education dimana fitrah seorang anak itu tidak akan pernah berubah.

Di kali ini, bukan, bukan saya harus mengerjakan tugas NHW, tetapi inilah yang seharusnya kita lakukan untuk mencari fitrah dari anak kita. Saya disini akan menuliskan bagaimana saya menjalani hari ini dengan berusaha memanfaatkan MOMEN untuk waktu ketika BERSAMA ANAK. Sesuai jadwal rutinitas yang saya tulis, bahwa setiap pagi adalah momen yang harus disediakan untuk bermain penuh arti dengan anak.

Kali ini adalah saat dimana Momen anak-anak menggambar dan mulai bercerita yang telah digambarkan oleh mereka. Apakah hal ini saya mempersiapkan alat nya di depan mereka ? Tentu saja tidak, hal ini dikarenakan saya sudah Prepared Environment dalam rumah untuk memfasilitasi kegiatan Montessori bersama anak. Anak-anak sudah mulai memahami letak dan posisi alat-alat yang diperlukan. Saya hanya tinggal mengamati tingkah laku mereka, dan amazed, jika sedikit saja saya memegang hp untuk hanya mengecek melalui wigdet wa. Anak saya yang kedua langsung datang menghampiri saya dan berkata “Ibu, lihat aku bawa apa? Ibu sembuyikan hpnya.” Dan MasyaAllah ucapan dari sang adik membuat saya sadar untuk kembali berfokus akan peran sebagai Fasiltator. Dan saya pun langsung menonaktifkan Gadget saya dan mulai melakukan jam ini bersama anak saya.

Bukan terbukti, tapi lebih kepada menghadirkan diri selayaknya menemani mereka
sebagaimana induk ayam mengerami telurnya dengan merendahkan tubuh dan sayapnya. Saya pun bertanya kepada adik

Saya : Halo adek sayang. Terimakasih sudah mengingatkan Ibu.

Adik : (dengan berbinar-binar) Ibu lihat !

Saya : Wah apakah itu ?

Adik : Ini adalah gunung merapi, meletus.

Saya : Wah dimanakah itu gunungnya adik?

Adik : Asap. Gunung.

Saya : Masya Allah. Gunung merapi meletus keluar asap ?

Adik : Iya , takut. (ungkap perasaan adik)

Untuk Adik yang baru saja memasuki 2 tahun tak terbayangkan perbendaharaan bahasanya menjadi bertambah dengan gunung berapi, dan gunung merapi meletus keluar asap, dan mengungkapkan rasa takutnya melalui gambar. Tahukah gambarnya seperti apa ? Goresan anak usia 2 tahun yang belum banyak menarik garis membentuk suatu benda, hanya goresan lurus dan melingkar, tapi sudah menggambarkan imajinasi yang terbentuk dalam ingatannya. Masyaallah Tabarakallah Nak.

Hasil goresan adik sederhana tapi bermakna

Percakapan biasa, namun sangat membekas dalam ingatan adik bahwa kemarin kita baru saja berjalan-jalan ke gunung yaitu Ketep Pass, area Magelang. Di sana terdapat pemandangan 5 Gunung Indah menjulang tinggi. Sangat membekas dalam ingatan adik akan pemandangan gunung tersebut, dan kebetulan disana terdapat Museum Gunung Merapi. Kami pun mengajak anak-anak masuk untuk menambahkan perbendahaaran bahasa serta ilmu akan bencana dari Gunung Berapi.

Terimakasih atas ceritamu hari ini, sungguh makin menyadarkan ibu akan fitrahmu Nak. Semakin membersamai anak yakin lah fitrah anak dan kita sebagai orangtua akan tumbuh sehingga fitrah anak akan dengan sendirinya berkembang sesuai Sunnatullah dan diriku pun bisa menikmati prosesnya dengan ikhlas. Amin..

This is Jurnal day 1 , how about tomorrow? Saya sendiri jadi tidak sabar menunggu momen-momen itu datang. Yuk peka akan kebutuhan dan fitrah anak.

#Fitrah-Home based Education
#Training.Calon.Fasil.MIIP#7
#Ibu.Mendidik.dengan.Nurani