Alhamdulillah super lelah untuk hari ini tapi super manfaat dan produktifnya bagi saya dan suami saya. Yah hari ini kami sekeluarga mengikuti workshop FSP dan kali ini spesial suami ikut serta ? padahal sebulan yang lalu saya dan ip profesioanal tangerang kota batu saja mengadakan FSP sayapun termasuk panitia tapi ternyata suami berjodoh ikut yang di Yogya yang di tangerang suami tidak bisa datanh karena sudah dinas berangkat duluan ke Yogya ?. Well, ternyata ada alasan dibalik semua itu, karena di Yogya ternyata ada FSP juga, alhamdulillah tersampaikan keinginan kami berdua belajar bersama-sama dalam membentuk visi misi keluarga kami yaitu Rayslan.
Ketika kami mengikuti workshop anak2 kami titipkan semua di KC walau si kecil berulang kali ikut masuk ke ruangan seminar karena masih menyusui. Untuk kakak kami bersyukur kakak bisa beradaptasi dengan baik di KC, khusus kakak ibu dan ayah sangat berterimakasih kepada kakak yang benar-benar bekerjasama dengan kami walau tadi datang cukup telat karena kami harus melayat terlebih dahulu.
Nah, selesai dari workshop yang cukup lumayan lama dari jam 1/2 9 sampai jam 1/2 4, kami amazed kepada kakak karena keluar dari KC kakak membawa hiasan pop yg dibuat dari KC walau sebagian gambar saya yakin dibantu oleh kakak tim dari KC. Dari sinilah saya ajak kakak bercerita apa maksud dari gambar yang kakak buat ini.
Kakak menjelaskan bahwa ini ada rumah ayah, rumah kakak lidya dan rumah aretha dan ada balonnya. Balon salah satu favorit mainan kesukaan kakak. Wah review dari gambar ini adalah kakak sekarang sudah mempunyai banyak teman di rumah Yogya ini yaitu Lidya dan Aretha. Ekpsresi kakak bercerita berbinar-binar menyatakan bahwa kakak benar-benar senang mempunyai teman bermain. ??
Well dari buku pop up yang dibuat ini saya punya ide untuk mendongeng kakak malam ini. ?AHA?Tringg ?
________________________________
Rumah baru dan teman baru
“Aya, bulan depan kita akan pindah ya ke Yogyakarta”
“Asik dekat rumah uti. ya ayah”
“Betul, tapi ayah berangkat duluan ya 2 minggu lagi ayah akan datang menjemput aya dan ibu”
“kok aku ditinggal?”
“tidak ditinggal karena ayah akan balik lagi”
“aku mau ikut ayah”
“tidak bisa sayang kalau aya ikut ayah sekarang nanti ibu kasihan sendirian. Jadi temani ibu dulu ya”
Begitulah aku mendengar percakapan ayah dan si kakak. Pembicaraan serius dan ayah memberikan pengertian dan memotivasi kakak mandiri berani dan kuat karena akan mendampingi ibunya di jakarta tanpa ayah. Ternyata berhasil dilalui ayah dan kakak pun ikhlas melepas ayahnya pergi. Ketik sudah ditinggal pergi saatnya pemberian masukan positf kepada kaka dari ibu.
“Ibu aku kalau pindah ke yogya, akankah ada teman?”
“Iya. alhamdulillah ayah dan ibu sudah mencari tempat yang baru dan menyenangkan aya untuk bermain”
“betul ibu?”
“iya betul koq. Jadi aya tenang yaa,, sekarang kita tunggu ayah datang memjemput kita”
“baik ibu”
Akhirnya 2 minggu kemudian ayah pun datang menjemput kami. Kami pun sudah siap berangkat menyambut kota baru yang akan kami tempati nanti. Sampailah kami di Yogya. Alhamdulillah.
“Ibu kita sampai Yogya ya bu”
“iya. yuk turun dari mobil”
“Oh ya ayah tadi lihat ada teman-teman baru aya tuh lagi main sepeda.”
“Iya ayah. Aku boleh keluarin sepeda dari mobil ayah? aku mau main dulu”
“Boleh, sebentar ya ayah turunkan. Ini sepedanya” seraya menurunkan sepeda.
“Ibu aku main dulu ya.”
“Oke selamat bersenang-senang ya. Ibu sama ayah beres rumah dulu ya.”
Ayapun memghampiri teman barunya yang sedang asik bermain sepeda. Ayapun menghampiri mereka walau aya sendiri tidaktabu apakah teman teman baru mereka baik?
“Hai, kalian. Boleh aku ikut kalian main main sepeda?”
“Boleh, siapa namamu? Aku Lidya dan dia Aretha”
“Halo. Aku aya dari Jakarta.”
“Hai… yuk kita main bareng”
“Yuk, oh ya aya ini aku dan aretha mau balapan sepeda. Mau ikutan?”
“Boleeh”
Aya bergabung dan ikut bemain. Tiba-tiba ketika asik bermain balapan sepeda. Terdengar suara.
“Braaaakkk”
Tiba-tiba terdengar suara tangisan dari Aya. Aya ternyata jatuh ketika ingin berbelok di depan melihat ada batu besar dan akhirnya jatuh. Aretha dan Lidya pun menghampiri.
“Aya kamu tidak apa-apa?”
“Ini aya. ayo aku bantu berdiri. Ada yang sakit tidak?
“Yuk kami antar kerumah. Jangan menangis lagi ya.”
Subhanallah mereka ternyata anak-anak baik. Ayapun terharu dengan teman barunya.
“Terimakasih ya teman-teman”
Ayapun bertemu ayah dan ibunya. Ayapun cerita bagaimana dia terjatuh dan diantar oleh teman barunya.
“Ayah Ibu, aku sudah tidak sakit lagi aku malah senang ibu, teman baruku baik semua. Aku senang tinggal disini. Terimakasih ya ayah dan ibu”
“Alhamdulillah, aya sudah bertemu sahabat baru disini.”
“InsyaAllah jika kita berbuat baik dan ramah, kita pasti akan mendapatkan banyak teman.”
“Iya ayah dan ibu”
Akhirnya aya pun senang dengan teman baru dan tinggal di rumah baru. Belajar bersikap positif thingking dan berani percaya diri ketika berkenalan dengan teman baru.
___________________________
Begitulah dongeng cerita malam ini. Kami ingin menanamkan karakter bahasa kita harus tabayyun dan kemandirian sosial kepada anak.